Pada tulisan sebelumnya, saya
telah menulis pengalaman saya melamar kerja di Bank Syariah Mandiri (BSM).
Tulisan saya kali ini saya akan bercerita pengalaman saya melamar kerja di Bank
BRI. Sebelumnya saya telah memasukkan berkas lamaran kerja pada PT Prismas
Jamintara yang bekerjasama dengan Bank BRI pada saat Job Fair di Kampus BSI
Pontianak akhir tahun 2013 lalu. (baca
Pengalaman Melamar Kerja di Bank Syariah Mandiri).
Setelah mengikuti Tes Psikotes di
Bank BSM belum juga ada panggilan untuk mengikut tes selanjutnya. Seminggu
berlalu, saya sudah bisa memutuskan sendiri bahwa saya tidak lolos untuk tahap
selajutnya. Beberapa hari kemudian saya sempat memasukkan lamaran kerja ke PT.
Limpah Sejahtera ikut teman saya. Beberapa hari kemudian ada SMS masuk dari PT
Prismas Jamintara bahwa sore ini jam 14.00 WIB anda dijadwalkan untuk mengikut
tes wawancara awal di Kantor PT Prismas Jamintara di Pontianak. Bayangkan
sekarang sudah jam 12 siang dan saya masih di Ketapang, bagaimana bisa saya
mengikuti wawancara tersebut di Pontianak lagi sedihnyaaa.
Akhirnya saya menelpon PT Prismas
Jamintara memberitahukan bahwa saya tidak bisa mengikut tes wawancara tersebut
dikarenakan saya masih di Ketapang dan tidak terkejar jika harus ke Pontianak
sekarang. Jawaban mereka ohhh tidak
masalah mas, nanti ikut tes wawancara di Ketapang saja. Nanti akan kami hubungi
lagi. Saya sangat senang, masih
diberi kesempatan untuk mengikuti wawancara di Ketapang. Masih ada peluang dan
harapan untuk saya.
Sambil menunggu panggilan untuk
tes wawancara dengan PT. Prismas
Jamintara, saya sendiri tetap mengikuti tes wawancara dan psikotes di PT Limpah
Sejahtera. Namun psikotesnya hanya tes kepribadian saja saya lupa apa nama tes
kepribadianya. Selanjutnya pertanyaan wawancara yang masih saya ingat yaitu:
untuk sekarang ini kita membutuhkan banyak mandor kebun apa anda siap ? Ya
Allah saya salah masukkan lamaran sepertinya, main masuk – masukkan aja
lamarannya akhirnya kaget sendiri pada saat wawancara. Mau tidak mau saya
menjawab saya siap padahal saya tidak tau sama sekali apa itu mandor kerjanya
apa masih belum ada gambaran. Pertanyaan yang susah sekali untuk saya jawab
yaitu : Di kebun, banyak pekerja dari
luar Ketapang dan mereka cukup kasar, malas kerja dan tempramen bagaimana cara
anda menanganinya ? saya hanya bisa
menjawab laporkan hasil kerja mereka apa adanya pada atasan. Sumpah saya benar
– benar tidak bisa harus menjawab apa pada saat itu. Intinya mungkin sikap yang
diperlukan seorang mador menurut saya yaitu ketegasan tidak takut dengan
ancaman bawahan meskipun mereka lebih tua dari kita. Jangan main lapor atasan
saja jika kita masih bisa menangani masalah yang dihadapi oleh bawahan kita
dilapangan. Menjalin kerja sama dan komunikasi yang baik antara atasan dan
bawahan dalam artian yang positif pada saat di lapangan. Ohhhh mengapa baru
terfikirkan sekarang jawabanya.
Kalian juga pasti bisa putuskan
hasil wawancara saya gagal untuk sekian kalinya. Namun saya tidak putus asa,
seminggu kemudian saya mendapat SMS dari teman saya bahwa BRI Ketapang ada
lowongan untuk menjadi Frontliner. Saya pergi ke Bank BRI di Unit Terdekat
yaitu BRI Unit Pawan dan ada tempelan lowongan kerja di depannya dan langsung
saya foto syarat dan ketentuannya. Saya kaget bahwa lamaran paling lambat di
masukkan pada hari Jum’at Pukul 16.00 WIB di BRI Cabang Ketapang. Artinya hari
itu juga, terakhir lamaran di terima. Kendala saya yaitu saya belom ada SKCK
dan surat Keterangan Sehat dari dokter karena pada lamaran kerja sebelummnya
saya tidak pernah melampirkan kedua syarat tersebut. Sekarang sudah pukul 10.30
WIB saya langsung ke Puskesmas Kedondong tibanya di sana ternyata sudah tutup.
Langsung saya pergi ke Polres Ketapang untuk menanyakan syarat membuat SKCK dan
ternyata sudah tutup juga. Saya langsung sholat Juma’at dulu berdoa agar
diberikan kemudahan, dan setelah sholat jumat langsung pulang ke rumah untuk makan
siang. Setelah itu saya minta tolong sama bapak saya untuk menelpon temannya
seorang Polisi menayakan syarat pembuatan SKCK, setelah tau syaratnya. Saya
langsung ke Kelurahan untuk minta surat pengantar membuat SKCK setelah dapat
pengantar dari desa saya langsung ke Polres Ketapang. Untuk membuat SKCK masih
ada satu syarat yang belum saya penuhi yaitu Kartu Identifikasi, itu artinya
saya harus membuat kartu identifikasi dulu. Kendalanya pertugas yang menangani
untuk Identifikasi Sidik jari masih menangangi kasus pembunuhan di lokasi dekat
Jembatan Pawan. Jam sudah pukul 14.00 itu artinya masih tersisa 2 jam lagi. Sambil
menunggu petugasnya datang, saya sempatkan diri ke Rumah Sakit untuk minta
Surat Keterangan Sehat, petugas RS bilang, sudah tutup dan silahkan kembali
lagi pada hari Senin.
Saya telah berusaha untuk
memperoleh Surat Keterangan Sehat, namun gagal. Akhirnya saya kembali lagi Polres Ketapang untuk membuat Kartu Identifikasi. Tepat Jam setengah 3 sore
petugasnya baru datang dari tugasnya. Kami langsung dilayani kebetulan pada
saat itu ada orang dari Tumbang Titi, yang juga ingin membuat kartu
Identifikasi dan SKCK. Jam sudah menunjukkan jam 3 sore artinya tinggal tersisa
waktu 1 jam saja. Kartu identifikasi sudah selesai selanjutnya tinggal
pembuatan SKCK. Seharusnya jam pelayan sudah di tutup namun karena kasian
mungkin, petugasnya masih tetap melayani kami SKCK pun jadi dan telah saya copy
serta di legalisir. Jam di HP saya sudah menunjukkan
pukul 15.30 WIB. Dari Polres Ketapang Hujan lebat padahal masih ada 1 syarat
lagi yang belum ada yaitu Surat Keterangan Sehat. Meskipun hujan lebat, saya
tetap pergi menuju ke rumah Dokter Praktek, beliau bilang dia tidak boleh
memberikan surat yang saya minta. Padahal tinggal 1 sayarat lagi, lewat pukul
empat Surat Keterangan Sehat belum bisa saya peroleh, akhirnya saya putuskan
untuk tidak memasukkan lamaran ke BRI Cabang Ketapang. Sedih jangan di tanya
lagi mau gimana lagi mungkin belum rezeki saya.
Saya yakin bahwa Tuhan tidak pernah tidur saya
telah berusaha sebisa mungkin namun hasilnya tetap saja kegagalan.
Bersambung …………………..